Minggu, 24 Oktober 2010

Nilai Ketaatan

Manusia "sombong" adalah manusia yang lupa pada kehinaan dirinya, apalagi hujat sini hujat sono, weleh....mungkin dia masuk pada kategori segoblok-gobloknya makhluk yang hidup didunia ini, betapa tidak? kalo mau sedikit berfikir, Sebenarnya apa sih yang dapat disombongkan oleh manusia?

Siapapun dia asalkan masih manusia, kemanapun dia pergi selalu bawa kotoran, Dari mulutnya saja keluar kotoran ( riak ), dari hidung keluar kotoran ( upilmu pembaca...hi... ), dari mata keluar kotoran ( blobok ), ext.....bahkan dari setiap lubang pasti ngluarin kotoran, apalagi yang 2 lobang itu.......so itu semua menggambarkan apa yang ada dalam tubuh manusia ( pasti iya ).

kalo sama-sama kotor, terus apa yang disombongin?
tetep saja kotoran yang dibungkus dengan kulit alus, kulit putih, kulit koran dan seterusnya......

pantas saja kalo Tuhan tidak melihat "apa yang tampak lahir tapi yang dilihat hanyalah taqwanya" lawong sebagus-bagusnya lahir tetep hanya bungkus dari kotoran. hi....

Minggu, 17 Oktober 2010

Ngono ning Ora ngono

Banyak hal yang harus diperjuangkan dalam hidup,"bahkan hidup itu sendiri" harus mati-matian kita perjuangkan.

Ketika mau hidup saja harus makan dan minum,kalau gak makan ya gak hidup, ketika mau makan saja harus kerja,kalau gak kerja ya gak makan, ketika mau kerja harus trampil dan ext............yang pada akhirnya akan ketemu kata "terpaksa".

Ketika hampir semua (sebagian besar) hasil dalam hidup melenceng dari rencana, ketika hampir semua (sebagian besar) kejadian hidup/proses hidup tak terduga alias diluar program (koreksi per detik).

Inilah realita hamba pasti ada "bendoro"nya yang pasti jadi pengatur dan juga timbul efek (pastinya) hamba selalu menduduki posisi dengan awalan "di", ya "di"beri hidup (dihidupkan/diadakan), "di"beri tugas untuk tetap hidup dalam hidup (soale akeh wong urip ning mati, he....he....), "di"gerakkan, dan "di"...."di" yang lain.......sampai "di"matikan.

Jumat, 01 Oktober 2010

ujian kasih sayang-MU

"Dikeplek-keplekne pengeran" bahasa mbah Marto ketika ujian bertubi-tubi/silih berganti menimpanya, mulai dari penyakit yang datang terus bla....terus bla sampai dewa HP kesayangannya ilang dibawa ndemit.....

susah next senang next susah next senang

Sekali lagi tidak ada yang mubadzir didunia ini, namun kesadaran akan hal ini yang sering hilang dari manusia/ menungso ( menus-menus kakehan duso/ jawa ).

Semua kejadian hidup yang seharusnya menjadi ayat ( tanda kekuasaan-Nya ) sering dijadikan momok hidup yang sering menjadikan makhluk semakin jauh dari Kholiqnya, "sudut pandang" ya....sebenarnya hanya masalah sudut pandang, ketika makhluk tak mampu lagi menatap sebuah keadilan. Akan tampak ketidak adilan-Nya ketika konsentrasi tertuju pada bentuk fisik yang pasti berbeda. Si jelek akan iri pada yang ganteng/ cantik, si hitam terus mendongakkan wajah pada yang kuning/ putih, si miskin terus meratap ketika melihat si kaya " hati mereka terus bernyanyi mendendangkan sejuta asa "apa salah hamba tercipta seperti ini? ".