Jumat, 01 Oktober 2010

ujian kasih sayang-MU

"Dikeplek-keplekne pengeran" bahasa mbah Marto ketika ujian bertubi-tubi/silih berganti menimpanya, mulai dari penyakit yang datang terus bla....terus bla sampai dewa HP kesayangannya ilang dibawa ndemit.....


Mbah Marto hanya tertawa sendiri ketika mengingat rentetan peristiwa yang dialaminya itu sehingga tak sedikit orang yang bilang kalo dia mulai kumat (mulai gila), namun mbah marto tetep cuek menanggapi mereka, karena dilubuk hati mbah marto cuma bilang padipun kadang juga perlu "dikeplek-keplekne" (dibentur-benturkan) agar dapat keluar beras yang akhirnya dapat dimakan menungso....

Ketika hidup adalah paket yang tidak mampu ditawar lagi, ketika bentuk wajah, tanggal-tahun lahir, warna kulit yang tidak dapat dipesan oleh seorang manusiapun sudah cukup menjadi bukti bahwa ada Kekuatan yang Super/ Maha dibalik hidupnya mbah Marto, menungso sedermo nglakoni tanpa mampu memutuskan apapun.

walaupun tidak mungkin ada kacang tanpa kulit, walaupun tidak mungkin ada beras tanpa merang, namun kulit dan merang hanyalah kemasan tak terpisahkan yang juga harus ada untuk kacang dan beras tp sekali lagi bagi marto yang sampai (dapat sowan) ke mulut pemiliknya hanyalah isi, artinya yang terpenting bagi mah marto tetep hanyalah isi....(mbah Marto : yo bene)

0 komentar:

Posting Komentar